kesimpulan Presentasi Akuntansi Sektor Publik

Minggu, 30 Oktober 2011


Akuntan Sektor Publik

 Jawaban kelompok :
1.       Pertanyaan dari anggi ruliansyah
Penjelasan Aspek kelayakan investasi terlebih pada aspek social dan budaya?
Jawab :
dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa aspek. Dari beberapa aspek haruslah dipertimbangkan dan dievaluasi dalam setiap tahap perencanaan anggaran dan siklus pelaksanaan. Dalam Suatu proyek juga harus mempertimbangkan implikasi sosial yang lebih luas dari investasi yang diusulkan. Aspek social budaya menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan secara adil dan merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Di dalam aspek social juga harus mempertimbangkan aspek legalitas dan dampak lingkungan yang merugi dalam perjalanan suatu proyek tersebut  yang nantinya diharapkan tidak merugikan masyarakat n pertumbuhan ekologi lingkungan.

2.       Pertanyaan dari asep.budi saputra
Berikan contoh bentuk kesalahan dari analisis investasi public dan dampak kesalahan dalam anggaran tahun berjalan ?
Jawab :
Dalam prakteknya terdapat beberapa permasalahan yang sulit di selesaikan yang salah satunya adalah memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang. Di dalam investasi publik memiliki kaitan yang erat dengan penganggaran modal/investasi terlebih di dalam penentuan kebutuhan investasi publik pada tahap persiapan anggaran yang diawali dengan membuat taksiran pengeluaran atau biasa disebut juga dengan anggaran pengeluaran atau estimasi pengeluaran yang akan datang sebelum menyetujui taksiran pengeluaran  hendaknya terlebih dahulu dilakukan penaksiran pendapat yang lebih akurat. Apabila estimasi tersebut dilakukan secara bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran pengeluaran  seperti karna adanya  factor uncertainty (tingkat ketidakpastian) yang cukup tinggi itu dapat berdampak pada anggaran tahun berjalan dimasa yang akan datang apabila estimasi tersebut di putuskan.

3.       Tanggapan kelompok kami tentang Pt. Freeport
Menurut kami adanya masalah di dalam Pt Freeport  dikarenakan ketidak tegasan pemerintah yang hanya mementingkan keuntungaan sendiri dengan tingkat keuntungan 8% yang mengakibatka mata pemerintahan tertutup akan penderitaan yang telah dialami oleh rakyat papua. rakyat papua yang memiliki tambang emas tidak sama sekali mendapatkan keuntungan sedikit pun tragisnya mereka hanya mencari sisa sisa serpihan emas dari saluran pembuangan PT. Freeport. Tentunya akibat Pt. Freeport  tanah Indonesia telah mengalami kerusakan dan sumber daya alam kita pun terkuras sedikit demi sedikit. Untuk kasus belum lama ini pada Pt. Freeport karna adanya masalah internal antara Pt. Freeport  dengan  karyawan dikarenakan ketidak adilan di dalam pembagian gaji terhadap karyawan sehingga para karyawan berdemontrasi untuk mendapatkan hak yang sesuai dan keamanan keselamatan para karyawan  saat dalam pekerjaan berjalan. Jadi kesimpulan yang bisa  kelompok kami ambil dasar permasalahan pada Pt. Freeport adanya kesenjangan sosiial dan tidak pertimbangan dalam aspek social yang dapat terjadinya kesenjangan social sehingga berdampak rusaknya lingkungan tanah papua. dan tidak layaknya aspek teknis pemerintah dalam pembagian persentase keuntungan antara Pt. Freeport dengan pemerintahan. Dan juga ketidak adilan pemerintahan dengan rakyat papua.

Kesimpulan dari semuanya adalah :

Di dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah di hadapkan pada masalah dalam ppengambilan keputusan investasi public. Di dalam investasi public juga memiliki kaitan erat dengan penganggaran untuk memberikan mekanisme dalam mengatur proyek investasi public secraa lebih efisien dan efektif untuk menghindari pembebanan anggaran tahun berjalan. Didalam analisis investasi public dihadapkan beberapa aspek dalam perencanaan suatu proyek yang harus dipertimbangkan. Salah satunya adalah aspek social dan budaya , Aspek social budaya menyangkut pertimbangan pendistribusian pelayanan secara adil dan merata, sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Di dalam aspek social juga harus mempertimbangkan aspek legalitas dan dampak lingkungan yang merugi dalam perjalanan suatu proyek tersebut  yang nantinya diharapkan tidak merugikan masyarakat n pertumbuhan ekologi lingkungan. Satu contoh nyata karna adanya kesenjangan social yang terjadi pada Pt. Freeport adanya kesenjangan sosiial terhadap rakyat papua, pemerintahan dan pihak” lainnya karena tidak adanya pertimbangan dalam aspek social yang dapat berdampak rusaknya lingkungan tanah papua. dan tidak layaknya aspek teknis pemerintah dalam pembagian persentase keuntungan antara Pt. Freeport dengan pemerintahan. Dan juga ketidak adilan pemerintahan dengan rakyat papua.

manajemen sumber informasi

Kamis, 27 Oktober 2011

Bab. I
Pendahuluan

Mudahnya pemakaian komputer dan pemahaman user memperoleh hardware dan software memberikan kesadaran terhadap perusahaan bahwa memang dibutuhkan sistem komputerisasi. Salah satu contohnya dua pemakai dalam area yang berbeda ingin mengembangkan sistem secara serentak untuk menyiapkan laporan yang sama, atau mereka masing-masing membeli paket software yang sama. Maka, sebaiknya manajemen puncak dari perusahaan tersebut menetapkan penggunaan komputerisasi dalam organisasinya, yang akan berguna untuk mengetahui pencitptaan sumber informasi dan pengelolaanya. Di dalam Perencanaan formal untuk manajemen informasi ini disebut Information Reseurces management (IRM).
            IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas.

Bab. II
Manajemen Sumber Informasi

·                informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan dan dapat dikelola seperti halnya sumber lain.
·                IRM ( information resource management) merupakan  konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.

Tipe-tipe dari sumber informasi :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.

Informasi sebagai sumber strategis

• Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
• Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk

Keuntungan kompetitif dicapai apabila :

* Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
* Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
* Pentingnya efisiensi operasi internal

IOS (Interorganizational Information System)

* IOS merupakan sistem informasi yang digunakan oleh lebih dari satu perusahaan
* IOS fasilitator bertugas : menunjukkan para peserta bahwa dengan bekerja dalam sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.

CIO (Chief Information Officer)

* Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
* Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM
* Tugas CIO :
- Mempelajari bisnis & teknologinya
- Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen
- Fokus memperbaiki proses bisnis dasar
- Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis
- Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.

SPIR ( Strategic Planning for Information Resources)

* Perencanaan strategic merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian. Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi pada masa sekarang dan akan datang.
* Gagasan utama dari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk pencapaian tujuan.
* Perencanaan yang digunakan Top Down :
Langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan aktifitas setiap unit perusahaan.
* Pendekatan-pendekatan Top Down :
1. BSP IBM (Business System Planning)

§ Pendekatan studi total

§ Setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi,kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.

2. CSF (Critical Success Factor)

* Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang nenentukan keberhasilan dan kegagalan

3. Transformasi susunan strategis

* Misi, Tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi perencanaan sistem.
* Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM
Usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai IRM yang sukses adalah :
-Perusahaan berusaha untuk menggunakan informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif.
-Para eksekutif harus menyadari bahwa pelayanan informasi sebagai area fungsional.
-Para eksekutif harus mengakui keberadaan CIO
-Para eksekutif harus memasukkan sumber-sumber informasi dalam perencanaan strategi.
-Adanya perencanaan strategi formal untuk sumber-sumber informasi
-Perencanaan strategis juga mengatur pemakai komputer
Daftar Pustaka
·         viyan.staff.gunadarma.ac.id/.../12_Manajemen+Sumber+Informasi


sistem penunjang keputusan

Selasa, 25 Oktober 2011


Bab. I
Pendahuluan
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan 10 difinisi mengenai Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support Sistem yang dikembangkan oleh beberapa ahli.
1. Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.

2. Alter (1990) membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :

SPK
Penggunaan :Aktif
Pengguna :Manajemen
Tujuan :Efektifitas
Time horizon :Sekarang dan masa depan
Kelebihan : Fleksibilitas

PDE
Penggunaan : Pasif
Pengguna : Operator/Pegawai
Tujuan : Efisiensi Mekanis
Time horizon :Masa Lalu
Kelebihan :Konsistensi

3. Keen (1980)

Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.

4. Bonczek (1980)

Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.

5. Hick (1993)

Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.

6. Man dan Watson
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

7. Moore and Chang
Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

8. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah.

9. Turban & Aronson (1998)
Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.

10. Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.





Bab. II
Sistem Penunjang Keputusan (DSS)

Definisi

Sistem Komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Tahapan SPK
ü  Definisi masalah
ü  Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
ü  pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
ü  menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

Tujuan


ü  Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
ü  Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
ü  Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.

Karakteristik SPK


ü  Adaptability
ü  Flexibility
ü  User friendly
ü  Support Intelligence, design, choice
ü  Effectiveness

Tiga Tingkat Teknologi SPK


1.    Spesific DSS
Merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.
2.    DSS Generator
Suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS
3.    DSS Tools
Hardware /software yang membantu pembuatan specific DSS/Generator DSS

Manfaat SPK

ü  Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
ü  Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
ü  Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan.
ü  Kontrol yang lebih baik

Komponen Arsitektur SPK

1.    Komponen Data
ü  Sumber data
ü  Kontribusi vendor
2.    Komponen Dialog
ü  Knowledge Base
ü  Bahasa Tindakan
ü  Bahasa Representasi
3.    Komponen Model
ü  Model Optimasi
ü  Model Deskriptif
ü  Model Probabilistik
ü  Model Deterministik

Perbedaan SIM, SPK, EDP

1.    SIM
ü  Fokus pada pengorganisasian informasi dari perusahaan
ü  Alur informasi terstruktur
ü  Aktifitas : tanya jawab & penyusunan laporan
2.    SPK
ü  Mengkhususkan pada pengambilan dari pada manajer tingkat atas.
ü  Menekankan pada fleksibilitas, adaptibilitas dan mampu memberi respon dengan cepat.
ü  User memiliki kontrol penuh dalam berinteraksi

3.    EDP
ü  Fokus pada data
ü  Proses transaksi yang efisien
ü  Mengintegrasi file-file dari pekerjaan sejenis
ü  Membuat ringkasan untuk laporan bagi manajemen.

Pemodelan matematis beserta keuntungan dan kerugiannya

PEMODELAN MATEMATIS
Model adalah abstrak, model itu mewakili beberapa entity, yaitu objek dan aktivitas. Contohnya jika sebuah model mewakili perusahaan maka perusahaan itu disebut entity-nya.
Macam-macam model :
  • Model Statis dan Dinamis.
Model statis adalah model yang tidak memasukkan waktu sebagai variabelnya, model ini berkaitan dengan situasi pada pada suatu saat tertentu sedangkan model dinamis adalah model yang memasukan waktu sebagai variabel, model ini mewakili tingkah laku entity sepanjang waktu.
  • Model Probabilitik dan Deterministik
Model pobabilitas adalah model tentang adanya peluang akan terjadi sesuatu. Pobabilitas mempunyai jangkauan 0,00 (untuk sesuatu yang tidak punya peluang) dan 1,00 (untuk sesuatu yang nyata-nyata terjadi) sedangkan model deterministic adalah kebalikan dari model pobabilitas.
  • Model Optimisasi dan Suboptimisasi
Model optimisasi adalah model yang menentukan pemecahan terbaik diantara altermatif yang ada. Agar model tersebut dapat melakukan hal ini, maka masalah harus terstruktur dengan baik. Sedangkan model suboptimisasi yang seringkali disebut satisficing model adalah model yang memungkinkan manajer untuk melakukan serangkaian keputusan, dan model tersebut akan memproyeksikan penyelesaian. Model ini tidak mengidentifikasikan keputusan yang akan mennghasilkan penyelesaian yang terbaik, namun menyerahkan tugas tersebut kepada manajer.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMODELAN
Manajer yang menggunakan model matematis memperoleh keuntungan sebagai berikut :
  • Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar.
  • Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
  • Model memberikan daya peramalan.
  • Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial and error.
Sedangkan kerugian model matematis adalah :
  • Sulitnya pemodelan sistem bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
  • Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi.
Normal0 falsefalsefalse INX-NONEX-NONE MicrosoftInternetExplorer4 1.2 Konsep pengertian dasar dan tujuan SPK (DSS).

Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960 dengan timesharing komputer. Pada tahun inilah, seseorang untuk pertama kalinya dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi.
Pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry & Michael S. Scott Morton. Adapun tujuan dan maksud diciptakannya DSS untuk mengarahkan aplikasi komputer kepada suatu pengmabilan keputusan manajemen dan mengembangkan yang telah dikenal sebagi Gorry and Scott Morton Grid.
Gorry dan Scott Morton menggambarkan jenis-jenis keputusan menurut struktur masalah. Tahap-tahap pengambilan keputusan Simon digunakan untuk menentukan struktur masalah.
Ada 3 macam masalah:
1. Masalah Struktur merupakan suatu masalah yang memiliki tiga tahapan yaitu intelijen, rancangan, dan pilihan sehingga masalah mudah diidentifikasi dan dimengerti.
2. Masalah tak terstruktur suatu masalah yang tidak memiliki tiga tahapan struktur yang dikemukakan oleh Simon.
3. Masalah semi-terstruktur merupakan suatu masalah yang memiliki satu atau dua tahapan seperti yang telah dikemukakan oleh Simon di atas.

Menurut MIT, Peter G. W. Keen dan Scott Morton tujuan SPK adalah sebagi berikut:
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan untuk mecoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan daripada efisiensinya.

Tujuan-tujuan tersebut berhubungan dengan struktur maslah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. Struktur masalah sulit untuk menemukan masalah baik masalah terstruktur maupun tak terstruktur. Adapun SPK diarahkan pada area tempat sebagian besar masalah berada. Dukungan keputusan menggambarkan suatu hubungan antara struktur masalah dengan dukungan yang dapat disediakan oleh komputer. Manager dan komputer adalah suatu tim dalam memecahkan masalah yang berada di area semi-terstruktur. Efektivitas keputusan untuk menghasilkan suatu keputusan yang lebih baik tanpa harus menghabiskan waktu extra manager.

1.3 Model SPK (DSS)

Ada tiga subsistem model DSS yaitu:

1. Perangkat Lunak Penulis Laporan
Perangkat lunak penulis laporan menghasilkan laporan peridik yang disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak yang dikodekan ke dalam bahasa pemrograman seperti COBOL atau PL/I. Laporan khusus adalah sebuah jawaban atas kebutuhan informasi yang berbentuk database query oleh user yang menggunakan query language dari DBMS.
2. Model Matematika
Model matematika menghasilkan suatu informasi sebagai hasil dari sirmulasi yang melibatkan beberapa kmponen dari sistem fisik perusahaandan dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedurial yang bertujuan untuk memudahkan tugas dan memiliki potensi bekerja lebih baik.
3. Groupware
Groupware beberapa pemcah masalah bekerja sama sebagai satu kelompok untuk mencapai suatu solusi. Para anggota kelompok berkomunikasi secara langsung maupun melalui groupware.



1.4 SPK berkelompok (group decison support system / GDSS)

Seorang manager tidak lah mungkin memecahkan masalah sendirian tanpa adanya hal-hal yang dapat mendukung memecahkan suatu masalah. Sistem pendukung keputusan kelompok atau yang lebih akrab dikenal dengan group decison support system / GDSS merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok orang yang iktu terlibat dalam satu tugas bersama dan menyediakn interface bagi suatu lingkungan yang digunakan secara bersama. GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.

1.5 Peranan SPK (DSS) dalam pemecahan masalah

GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.

Normal0 falsefalsefalse INX-NONEX-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Daftar Pustaka

ü  juwita.staff.gunadarma.ac.id/.../Sistem+Penunjang+Keputusan.doc
ü  id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan
ü  http://said-bloggerpemula.blogspot.com/2010/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_23.html

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme